
Oleh Sonia Fitri*

Pernah dengar soal Project Based Learning atau Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL)? Ini merupakan salah satu konsep pembelajaran andalan yang bisa diterapkan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Model pembelajaran semacam ini menjadi salah satu panduan agar para siswa/i SMK bisa mengupayakan keahlian secara spesifik, bahkan bisa siap bergabung di dunia kerja secara efektif.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang apa itu pembelajaran model PjBL, serta beberapa hal terkait penerapannya. Tulisan ini saya buat berdasarkan hasil telaah dalam proses perkuliahan Program Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan 2025. Semoga tulisan ini bermanfaat, baik untuk sesama peserta PPG jurusan Broadcasting dan Perfilman khususnya, serta untuk semua guru profesional pada umumnya.
Apa Itu Pembelajaran Model PjBL?
Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) merupakan model pembelajaran yang menekankan pada pelaksanaan praktik belajar secara efektif. Dalam hal ini, peserta didik diarahkan agar mahir dalam pembuatan produk yang sesuai dengan permintaan pasar. Tentu saja, keahlian ini menyesuaikan dengan jurusan yang mereka pilih.
Model Pembelajaran PjBL sangat penting dipelajari, termasuk untuk para guru SMK karena beberapa alasan:
- Guru tidak terpaku pada teori dan teks yang ada pada buku pelajaran. Selebihnya, guru dituntut untuk selalu kreatif dan inovatif dalam membimbing pesrta didik agar mendapatkan soft skill dan hard skill sesuai kejuruannya.
- Guru menjadi pembimbing dan supporter siswa dalam mengarahkan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan teknologi mutakhir. Pemanfaatan teknologi seharusnya berdampak positif bagi efisiensi kinerja dan pencapaian keahlian yang dibutuhkan industri.
Langkah-Langkah Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL)
Pada pembelajaran model ini, peserta didik diarahkan untuk menyelesaikan berbagai proyek menyesuaikan dengan kejuruannya secara efektif dan kreatif. Langkah penerapannya dimulai dari mengidentifikasi masalah, merencanakan proyek yang akan dibuat, serta berlanjut ke penerapan panduan yang ada di job sheet untuk menyelesaikan proyek. Langkah terakhir adalah evaluasi untuk mendapatkan solusi dari berbagai temuan masalah ketika menyelesaikan proyek.
Dalam praktiknya, model pembelajaran PjBL sangat efektif ketika peserta didik bekerja dalam tim. Ini akan meningkatkan berbagai soft skill yang berkaitan degnan komunikasi, kolaborasi, kreativitas dan pemecahan masalah yang efektif. Guru dalam hal ini berposisi sebagai fasilitator yang memandu para siswa untuk menyelesaikan proyeknya sesuai panduan.
Agar proses produksi berlangsung efektif, berikut ini beberapa tahapan produksi yang mengadaptasi pembelajaran model PjBL:
- Guru sebagai fasilitator memulai proyek dengan persiapan dan pembagian tugas
- Guru bekerja sama dengan tim manajemen memberikan pengarahan pra-produksi
- Pelaksanaan produksi sesuai standar operasional dengan kelengkapan peralatan dan keamanan yang memadai
- Pengiriman produk yang sesuai permintaan industri.
Setiap sekolah diharapkan bisa menerapkan pembelajaran model PjBL untuk mengupayakan skill peserta didik yang sesuai dengan permintaan industri. Para guru harus bisa berembuk untuk bisa menemukan ciri khas produk sesuai dengan kejuruan di SMK masing-masing.
*Penulis merupakan guru dan peserta PPG Dalam Jabatan Batch I 2025 jurusan Broadcasting dan Perfilman di LPTK Universitas Negeri Surabaya.
Boleh dicobain nih metode PjBL, Kebetulan softskill anak perlu diasah lebih dalam lagi, semoga menemukan hasil baik kedepannya terkait metode ini.
Setuju. Model PjBL membuat siswa tak hanya belajar teori, tapi juga bisa mendapatkan keahlian yang dibutuhkan oleh industri. Semoga para guru bisa menerapkannya dengan benar ya bu.